Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam saat ini tengah berupaya mengintegrasikan data pendidikan
agama dan keagamaan ke dalam satu sistem yang terfokus pada aplikasi EMIS 4.0.
Selama ini, data pendidikan agama tersebar di berbagai aplikasi seperti
Simpatika dan Siaga selain EMIS. Dengan adanya integrasi ini, semua data
tersebut akan terpusat di EMIS.
"Integrasi data
pendidikan melalui aplikasi EMIS 4.0 adalah langkah penting. EMIS 4.0 bertujuan
untuk mengakomodasi dan memproses semua data pendidikan agama agar lebih baik,
lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, proses integrasi
ini perlu segera dipercepat," kata Plt. Dirjen Pendidikan Islam, Abu
Rokhmad, saat memimpin Rapat Pimpinan bersama jajarannya di Jakarta, Senin
(22/07/2024).
Abu Rokhmad mengapresiasi
transformasi yang telah dilakukan oleh Tim EMIS. Namun, ia menekankan bahwa
EMIS harus dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh semua pihak yang
membutuhkannya. Kemenag sedang berupaya membuat EMIS lebih ramah pengguna
(user-friendly) agar mudah diakses melalui perangkat seluler. Mereka juga akan
menyediakan tutorial akses yang dapat diakses secara umum, dan jika
memungkinkan, akan diadakan diskusi publik untuk mendapatkan berbagai masukan
guna perbaikan EMIS.
Sekretaris Ditjen Pendis,
Rohmat Mulyana, selaku penanggung jawab EMIS, menambahkan bahwa semua aplikasi
di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sedang diintegrasikan ke dalam EMIS.
"Integrasi ini hanya akan menyatukan aplikasi, sementara pekerjaan tetap
berada di Direktorat yang bersangkutan," jelasnya. Ia berharap proses
integrasi ini dapat segera diselesaikan.
Sekretaris Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama, Kastolan, juga menegaskan pentingnya EMIS sebagai
platform pendataan pendidikan keagamaan di Kementerian Agama. Menurutnya,
meskipun masih perlu pembenahan, progress EMIS sudah sangat baik. "EMIS harus
tetap eksis dan konsisten sebagai satu-satunya sumber data terpercaya di
Kementerian Agama dan segera diintegrasikan sepenuhnya untuk mempermudah para
pengguna," ujar Kastolan.
Ketua Tim Bagian Data,
Sistem Informasi, dan Humas, Brain Tawazan, menambahkan bahwa proses
pengembangan EMIS 4.0 terus dilakukan seiring dengan terbitnya KMA 83/2022.
"Regulasi ini mengatur bahwa pengelolaan data pendidikan agama dan
keagamaan di bawah Kementerian Agama diselenggarakan melalui EMIS 4.0. Oleh
karena itu, kami terus mengupayakan penguatan integrasi Data Pendidikan
Nasional," jelasnya.
Upaya integrasi ini
menunjukkan komitmen kuat dari Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas
dan efisiensi pengelolaan data pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia.
Dengan adanya EMIS 4.0, diharapkan data yang terintegrasi dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi program pendidikan
agama. Integrasi ini juga diharapkan dapat memberikan kemudahan akses dan
pemanfaatan data bagi semua pihak yang berkepentingan, termasuk lembaga
pendidikan, pemerintah, dan masyarakat luas.
Pada akhirnya, keberhasilan
integrasi ini akan sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi semua pihak.
Tim EMIS diharapkan terus bekerja keras untuk menyempurnakan sistem ini,
sementara pengguna diharapkan aktif memberikan masukan untuk perbaikan. Dengan
kolaborasi yang baik, EMIS 4.0 dapat menjadi fondasi yang kuat bagi
transformasi digital pendidikan agama di Indonesia.
Artikel ini
disadur dari berita kemenag https://kemenag.go.id/nasional/kemenag-upayakan-emis-user-friendly-data-pendidikan-mudah-diakses-gawai-m1E6X
Yuk bergabung di grup kami untuk selalu mendapatkan update terkini dari BASKOM:
>>>>>>>>>> Grup WhatsApp INFO BASKOM
>>>>>>>>>> Grup Facebook BASKOM JATIM
Tulis Komentar