Dalam era
globalisasi yang semakin kompleks, penting bagi kita untuk memiliki pemahaman
yang mendalam tentang nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Salah satu upaya
yang dilakukan dalam hal ini adalah melalui mata pelajaran Pendidikan Aswaja
dan KeNUan yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka. Mata pelajaran ini tidak
hanya bertujuan untuk memperkaya pengetahuan agama peserta didik, tetapi juga
untuk membentuk karakter yang berbudi pekerti luhur, toleran, dan cinta tanah
air.
Rasional
Mata Pelajaran Pendidikan Aswaja dan KeNUan
Pendidikan
Aswaja dan KeNUan disusun untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara
spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman yang kuat akan dasar-dasar
agama Islam Aswaja. Ini mencakup cara penerapan ajaran tersebut dalam kehidupan
sehari-hari di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai yang
ditanamkan melalui Pendidikan Aswaja dan KeNUan meliputi kecenderungan kepada
kebaikan (al-?an?fiyyah), berkeadaban (ta’addub), moderat (tawassu?), berimbang
(taw?zun), lurus dan tegas (I’tid?l), toleransi (tas?muh), kesetaraan
(mus?wah), musyawarah (sy?ra), kasih sayang untuk alam semesta (ra?mat li
al-?lam?n), serta dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr).
Melalui
pendidikan ini, peserta didik diharapkan mampu menjaga diri, peduli terhadap
kemanusiaan dan lingkungan, serta menghindari perubahan negatif yang dapat
mengganggu perkembangan dirinya. Dalam konteks Indonesia abad 21, pemahaman
yang mendalam tentang agama Islam Aswaja sangat dibutuhkan, terutama untuk
menghormati dan menghargai perbedaan.
Elemen
Pendidikan Aswaja dan KeNUan
Pendidikan
Aswaja dan KeNUan terdiri dari empat elemen utama, yaitu Kesejarahan, Ajaran
Aswaja, Keorganisasian NU/Ke-NU-an, dan Amaliyah Nahdliyah.
Tujuan
Pendidikan Aswaja dan KeNUan
Pendidikan
Aswaja dan KeNUan bertujuan untuk:
Capaian
Pembelajaran
Setiap fase
pendidikan memiliki capaian pembelajaran yang berbeda. Misalnya, untuk Fase A
(kelas I dan II SD/MI), peserta didik diajarkan doa harian dalam tradisi NU,
dzikir, sholawat, amaliyah pujian, serta pengenalan terhadap nama, lambang, dan
tokoh pendiri NU. Sedangkan untuk Fase B (kelas III dan IV SD/MI), peserta
didik diajarkan tentang sejarah masuknya Islam Aswaja di Nusantara, peran
walisongo, pembentukan NU, dan biografi KH. Hasyim Asy’ari. Fase C (kelas V dan
VI SD/MI) mencakup biografi dan perjuangan KH. Abdul Wahab Hasbullah, konsep
Ahlussunnah Wal Jamaah, dan berbagai aspek keorganisasian NU.
Pendekatan
Pembelajaran
Pendidikan
Aswaja dan KeNUan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran seperti
diskusi-interaktif, inquiry and discovery learning, student centered learning,
problem based learning, project based learning, dan collaborative learning.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas peserta didik.
Dengan
memahami dan menghayati Pendidikan Aswaja dan KeNUan, peserta didik diharapkan
mampu menjadi individu yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta memiliki
kompetensi global dan berkepribadian yang kuat. Mata pelajaran ini juga
diharapkan dapat memperkuat terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang
berkarakter luhur, mandiri, kreatif, dan gotong royong.
Dengan
demikian, Pendidikan Aswaja dan KeNUan menjadi fondasi penting dalam membentuk
generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akhlak
dan kepribadian yang mulia.
Untuk lebih
lengkapnya tentang CP Aswaja dan KeNUan dalam Kurikulum Merdeka bisa di unduh
pada link >>>> DOWNLOAD DISINI <<<<
Demikian
informasi tentang CP Aswaja dan KeNUan dalam Kurikulum Merdeka, semoga
bermanfaat. (admin/WD)
Yuk bergabung di grup kami untuk selalu mendapatkan update terkini dari BASKOM:
>>>>>>>>>> Grup WhatsApp INFO BASKOM
>>>>>>>>>> Grup Facebook BASKOM JATIM
https://baskomjatim.com/cp-aswaja-dan-kenuan-dalam-kurikulum-merdeka
Setelah saya cek ada perbedaan dengan buku paket Kurmer dari LP Maarif Jatim.
kiranya memang CP ini yang terbaru atau Buku paketnya yang belum update ya?